Bagi pemula, membeli tanah kavling untuk membangun rumah bisa terasa membingungkan. Banyak hal teknis dan legal yang perlu diperhatikan agar tidak salah langkah. Tapi dengan panduan yang tepat, proses ini bisa dijalani dengan lebih percaya diri.
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan: apakah kavling akan digunakan segera untuk membangun rumah, atau hanya sebagai investasi. Tujuan ini akan mempengaruhi lokasi, ukuran, dan jenis kavling yang akan Anda beli.
Pilih lokasi yang strategis dan sesuai dengan kebutuhan masa depan Anda. Apakah dekat kantor, sekolah anak, atau rumah orang tua? Jika untuk rumah, aksesibilitas adalah faktor utama. Tanah yang berada di area berkembang juga punya nilai investasi yang bagus.
Jangan lupakan legalitas. Pastikan tanah memiliki sertifikat resmi dan bisa diperuntukkan sebagai lahan hunian. Jika tidak, maka Anda tidak bisa mengurus IMB atau membangun rumah secara sah. Konsultasi dengan notaris atau BPN adalah langkah yang wajib.
Cek juga fasilitas pendukung seperti listrik, air, dan jalan. Kavling yang berada di perumahan biasanya sudah lengkap infrastrukturnya. Sedangkan kavling mandiri perlu usaha lebih untuk membuat rumah bisa ditinggali dengan nyaman.
Terakhir, pastikan harga kavling sesuai dengan anggaran Anda. Jangan tergiur harga murah tanpa mengecek kualitas dan legalitasnya. Ingat, kavling yang baik adalah fondasi dari rumah yang aman dan nyaman di masa depan.