Sama seperti rumah kontrakan, ruko juga bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang menjanjikan. Banyak investor membeli ruko bukan untuk dihuni, tapi untuk disewakan kepada pelaku usaha. Potensinya bisa jauh lebih besar daripada menyewakan rumah biasa.
Ruko yang berada di lokasi strategis—seperti pinggir jalan utama, dekat sekolah, pasar, atau kawasan perkantoran—biasanya cepat disewa. Penyewa bisa datang dari berbagai sektor, seperti kuliner, fashion, jasa fotokopi, hingga klinik atau kantor agen properti.
Perbedaan mendasar dari menyewakan rumah adalah jenis penyewa. Penyewa ruko biasanya lebih profesional, karena berhubungan dengan bisnis. Mereka membutuhkan tempat yang representatif dan siap pakai, jadi penting bagi pemilik ruko untuk menjaga tampilan dan fasilitas bangunan tetap layak.
Namun, Anda juga perlu memperhatikan perjanjian sewa secara detail. Ruko yang disewakan untuk usaha bisa mengakibatkan modifikasi bangunan, pemasangan signage besar, hingga perubahan layout. Pastikan ada klausul yang melindungi bangunan Anda dari kerusakan.
Dari sisi legalitas, pastikan ruko sudah punya IMB untuk fungsi komersial. Ini membedakannya dari rumah biasa yang hanya berfungsi sebagai hunian. Legalitas ini penting bagi penyewa yang serius dan akan mengurus izin usaha resmi di lokasi tersebut.
Dengan pengelolaan yang baik, ruko bisa memberikan hasil investasi yang stabil dan bahkan melebihi nilai sewa rumah. Apalagi jika Anda punya lebih dari satu unit, ruko bisa menjadi portofolio properti yang kuat dalam jangka panjang.